Dukun dan sihir sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia. BAgaimana caranya agar kita tidak terkena pengaruh sihir dari dukun-dukun itu?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Sorry, you do not have permission to ask a question, You must login to ask a question.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Please briefly explain why you feel this user should be reported.
Dukun dan sihir sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia. BAgaimana caranya agar kita tidak terkena pengaruh sihir dari dukun-dukun itu?
You must login to add an answer.
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Maka hendaknya kita bersungguh-sungguh dalam mencegah pengaruh sihir terjadi pada diri kita. Di antara yang terpenting adalah:
1) Menguatkan jiwa dengan tauhid, dan beriman bahwa pengatur alam semesta ini adalah Allah SWT, dengan disertai memperbanyak amal-amal kebajikan.
2) Berbaik sangka kepada Allah SWT dan bertawakal kepada-Nya, tidak mengira-ngira adanya penyakit dan ‘ain karena alasan apapun, sebab mengira-ngira itu sendiri merupakan penyakit1
3) Jika seseorang dikenal bahwa ia adalah seorang pelaku ‘ain atau penyihir, maka hendaknya menjauhinya; sebagai upaya antisipasi, bukan karena takut.
4) Berdzikir kepada Allah SWT dan tabrik (mengucapkan selamat) atas berkahNya ketika melihat sesuatu yang menakjubkannya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang dari kamu melihat dari dirinya, hartanya, atau saudaranya sesuatu yang menyenangkannya, maka hendaknya ia mengucapkan selamat atas keberkahan, sesungguhnya ‘ain itu benar adanya.” (HR. Hakim)
Tabrik adalah ucapan: Barakallahu laka (semoga Allah memberkatimu), bukan ucapan Tabarakallahu (Maha Suci Allah).
5) Di antara cara pencegahan dari sihir adalah memakan tujuh biji kurma ‘Ajwah dari kota Al-Madinah Al-Nabawiyah.
6) Bersandar kepada Allah SWT, bertawakal, berbaik sangka, dan memohon perlindungan kepada-Nya dari ‘ain dan sihir, serta rutin menjaga bacaan-bacaan dzikir dan do’a pagi maupun sore setiap hari.
Bacaan dzikir ini mempunyai pengaruh menambah dan mengurangi dengan idzin Allah dengan dua hal:
Waktu Berdzikir dan Berdo’a Bacaan-bacaan dzikir pagi dibaca setelah shalat Subuh, dan bacaan-bacaan dzikir sore dibaca setelah shalat Ashar. Jika seorang muslim lupa membaca dzikir-dzikir tersebut, hendaknya ia membacanya di saat ingat.
Sumber : Tafseer.info, 2017, Tafsir Al ‘Usyr Al Akhir : Dari Al Quran Al Karim Juz 28-30, hlm. 171
Cara Menangkal Dan Menanggulangi Sihir
Allah telah mensyari’atkan kepada hambaNya supaya mereka menjauhkan diri dari kejahatan sihir sebelum terjadi pada diri mereka, dan Allah menjelaskan pula tentang bagaimana cara pengobatannya bila ia terjadi pada diri mereka. Ini merupakan rahmat dan kasih sayang Allah, kebaikan dan kesempurnaan ni’matNya kepada hambaNya.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang usaha menjaga diri dari bahaya sihir sebelum terjadi, begitu pula usaha dan cara pengobatannya bila terkena sihir, yakni dengan cara-cara yang dibolehkan menurut syara’.
Cara Menangkal Sihir
Tindakan prefentif yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelum terjadi. Cara yang paling penting dan bermanfa’at adalah penjagaan dengan melakukan dzikir yang disyariatkan, membaca do’a dan ta’awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW diantaranya seperti di bawah ini :
1. Membaca ayat Kursi setiap selesai sholat lima waktu sesudah membaca wirid yang disyariatkan setelah salam atau dibaca ketika akan tidur.
Karena ayat kursi termasuk ayat yang paling besar nilainya di dalam Al Qur’an. Rasulullah e bersabda dalam salah satu hadits shohihnya :
“Barang siapa yang membaca ayat kursi pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan setan tidak akan mendekatinya sampai subuh.”
Ayat tersebut dalam surat Al Baqarah ayat: 255 yang Artinya :
“Allah tidak ada Ilah( yang berhak disembah) kecuali Dia Yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurus makhluqNya, tidak terkena rasa mengantuk dan tidak tidur, kepunyaan-Nya apa yang di langit dan apa yang di bumi . Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya . Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
2. Membaca Surat Al Ikhlas, surat Al Falaq, dan Surat An Naas pada setiap selesai sholat lima waktu, dan membaca ketiga surat tersebut sebanyak tiga kali pada pagi hari sesudah subuh dan menjelang malam sebelum sholat Maghrib, sesuai dengan hadits riwayat Tirmidzi dan Nasa’i .
3. Membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah ayat 285-286, pada permulaan malam, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Barang siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al malam hari, maka cukuplah baginya.”
Adapun arti bacaan ayat tersebut adalah sebagai berikut :
“Rosul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Robbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, Malaikat- malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya, mereka mengatakan kami tidak membeda-bedakan seseorangpun dengan yang lainnya diantara Rasul-rasul- Nya, dan mereka mengatakan : Kami dengar dan kami taat, mereka berdo’a : Ampunilah kami ya Robb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.
Allah tidak mebebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya, Ia mendapat pahala ( dari kebaikan ) yang diusahakannya dan mendapat siksa dari( dosa ) yang ia kerjakan. Mereka berdo’a : Ya Robb kami janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah . Ya Robb kami janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat, sebagaimana Engkau telah bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Yaa Robb kami janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang kami tidak sanggup memikulnya, dan maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami Engkaulah penolong kami , maka tolonglah kami terhadap orang- orang kafir.”
4. Banyak membaca ta’awwudz dengan menggunakan kalimah Allah yang sempurna untuk memohon perlindungan diri dari kejahatan makhluq-Nya.
Hendaklah dibaca pada malam dan siang hari ketika berada di suatu tempat, ketika masuk dalam suatu bangunan, ketika berada di tengah padang pasir, di udara atau di laut .
Sabda Rasulullah SAW :
Barang siapa singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan“, maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan sampai ia pergi dari tempat itu.
5. Membaca do’a di bawah ini, masing-masing tiga kali pada pagi hari dan menjelang malam :
“Dengan nama Allah, yang tidak ada yang membahayakan bersama namaNya sesuatupun yang ada di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetaui”. ( HR Abu Dawuud dan Tirmidzi) .
Bacaan Dzikir dan ta’aawudz ini merupakan sebab yang besar untuk memperoleh keselamatan dan menjauhkan diri dari kejahatan sihir dan kejahatan lainnya, bagi mereka yang selalu mengamalkannya secara benar disertai keyakinan yang penuh kepada Allah, bertumpu dan pasrah kepadaNya dengan lapang dada dan hati yang khusu’.
Bacaan-bacaan seperti ini juga merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan sihir yang sedang menimpa seseorang, dengan cara dibaca dengan hati yang khusu’, tunduk, dan merendahkan diri , seraya memohon kepada Allah agar dihilangkan bahaya dan malapetaka yang dihadapi.
Do’a- doa’ berdasarkan riwayat yang kuat dari Rasulullah SAW untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh sihir dan lain sebagainya adalah sebagai berikut:
A- Rasulullah SAW meruqyah (menjampi-jampi) dengan bacaan :
“Ya Allah Pemelihara manusia , hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tidak ada penyembuhan melainkan penyembuhan-Mu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit”. ( HR Bukhori)
Do’a yang dibaca Jibril as ketika menjampi Rasulullah SAW :
“Dengan nama Allah aku menjampimu, dari segala yang mengganggumu dan dari segala kejahatan setiap jiwa, atau dari mata yang dengki, Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku menjampi-Mu.”
Hendaklah do’a ini diulang tiga kali.
Cara Menanggulangi Sihir
Pengobatan sihir dengan cara lainnya, terutama bagi laki-laki yang tidak dapat berjima’ dengan istrinya karena terkena sihir, dengan cara mengambil tujuh lembar daun bidara yang masih hijau ditumbuk atau diulek dengan batu atau alat tumbuk lainnya, sesudah itu dimasukkan ke dalam sebuah bejana atau wadah , kemudian tuangkanlah air ke dalam wadah itu secukupnya untuk mandi, bacakan ayat kursi ke dalam bejana tersebut, bacakan pula surat Al kafirun , Al Ikhlas, An-Nas dan ayat-ayat penangkal sihir yang lainnya dalam surat Al-A’raf ayat : 117-119, Yunus ayat : 79-82, Surat Thoha ayat : 65-69.
Surat A’-A’raf 117-119 artinya :
“Dan kami wahyukan kepada Musa : Lemparkanlah tongkatMu , maka sekonyong konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan, karena itu nyatalah yang benar dan batal-lah apa yang mereka kerjakan, Maka mereka terkalahkan di tempat itu dan jadilah mereka hina .
Bacaan surat Yunus 79-82: yang artinya :
“Fir’aun berkata : datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai, maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka : lemparkanlah apa yang kalian hendak lemparkan. Maka tatkala mereka telah melemparkan, Musa berkata : apa yang kamu lakukan dari sihir itu Allah akan menampakkan kebatilannya, Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsung pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan, dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang banyak dosa tidak menyukainya.”
Bacaan surat Thoha ayat : 65-69 : yang artinya :
“Mereka berkata Hai Musa pilihlah, apakah kamu yang melemparkan dahulu ataukah kamilah orang yang mula-mula melemparkan? Berkata Musa : silahkan kamu sekalian melemparkan, maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka . Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berfirman : Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang) dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya menelan apa yang mereka perbuat, sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu hanya tipu daya tukang sihir ( belaka) .Dan tidak akan menang tukang sihir itu , dari mana saja ia datang.”
Setelah selesai membaca ayat-ayat tersebut di atas hendaklah minum sedikit dari airnya dan sisanya dipakai untuk mandi.
Dengan cara ini mudah-mudahan Allah SAW menghilangkan penyakit yang sedang diderita , dan seandainya masih diperlukan pengobatan seperti ini beberapa kali , boleh saja dilakukan kembali dua kali atu lebih sampai benar- benar hilang penyakitnya.
Cara pengobatan lainnya , sebagai cara yang paling bermanfaat ialah berupaya mengerahkan tenaga dan daya untuk mengetahui di mana tempat sihir terjadi, diatas gunung atau di tempat manapun berada dan bila sudah di ketahui tempatnya, diambil dan dimusnahkan sehingga lenyaplah sihir tersebut.
Inilah beberapa penjelasan tentang perkara-perkara yang dapat menjaga diri dari sihir dan usaha pengobatan atau cara penyembuhannya. Dan hanya kepada Allah-lah kita mohon pertolonganNya .
Adapun pengobatan dengan cara–cara yang dilakukan oleh tukang-tukang sihir yaitu dengan mendekatkan diri kepada jin disertai penyembelihan hewan atau cara–cara mendekatkan diri lainnya, semua itu tidak dibenarkan karena termasuk perbuatan setan bahkan termasuk perbuatan syirik yang paling besar yang wajib dihindari.
Demikian pula pengobatan dengan cara bertanya kepada dukun ‘Arrof tukang ramal dan menggunakan petunjuk sesuai dengan apa yang mereka katakan, semua itu tidak dibenarkan dalam Islam, karena dukun-dukun tersebut adalah para pendusta dan pembohong yang mengaku mengetaui hal-hal yang ghaib dan kemudian menipu manusia .
Rasulullah SAW telah memperingatkan orang-orang yang menadatangi mereka, menanyakan mereka dan membenarkan apa yang yang merekla katakan.
Kepada Allah SAW saja tempat kita memohon agar seluruh kaum muslimin dilimpahkan kepada mereka kesejahteraan, kesehatan, dan keselamatan dari segala kejahatan , dan semoga Allah melindungi mereka, agama mereka dan menganugerahkan kepada mereka pemahaman pada agama-Nya, serta memelihara mereka dari segala sesuatu yang menyalahi syariat-Nya.
Referensi: Al-Imam ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz, tt, Risalah Tentang
Hukum Sihir & Perdukunan.